BAB 1
PENDAHULUAN
Global warming adalah fenomena dimana temperatur bumi mengalami
peningkatan secara global dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya
yaitu efek rumah kaca yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas-gas
seperti CFC, CO2, dan NO2.
Peningkatan suhu di permukaan bumi ini dipicu karena banyak
masyarakat yang masih menggunakan bahan bakar fosil seperti: bensin,
batu bara, dll. Seperti pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar
fosil dapat menjadi salah satu faktor yang dapat membuat global warming.
Tujuan dari membuat paper ini supaya masyarakat tahu bahwa pentingnya
berhemat listrik. Karena dengan berhemat kita dapet mengurangi emisi
gas-gas yang dapat membuat global warming.
BAB 2
ISI
2.1 Landasan Teori
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah
pembangkit listrik yang membakar
bahan bakar fosil seperti
batubara,
gas alam, atau
minyak bumi untuk memproduksi
listrik.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi
skala besar yang berlangsung terus menerus. Di banyak negara, pembangkit
listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang
digunakan.
Hasil sampingan dari mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan
dalam desain mesin dan operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi
yang terbatas dari siklus energi, ketika tidak direcovery sebagai
pemanas ruangan, akan dibuang ke
atmosfer. Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke atmosfer; mengandung
karbon dioksida dan
uap air, juga substansi lain seperti
nitrogen,
nitrogen dioksida,
sulfur dioksida, dan
abu ringan (khusus batu bara) dan mungkin
merkuri.
Dari hasil pembuangan tersebut dapat membuat efek rumah kaca yang merupakan penyebab dari global warming.
2.2 Uraian
Pada dasarnya yang menjadi masalah adalah dalam menghasilkan listrik
bagi kebutuhan manusia di bumi. Listrik diproduksi kebanyakan dari
pembakaran batu bara. Beberapa negara besar yang memproduksi listrik
dengan batubara dalam presentase besar adalah Amerika, Australia, dan
Cina.
Untuk setiap unit energi listrik yang di produksi, tiga unit batu
bara yang di bakar, terhitung tidak efisien. Selain itu, karena batu
bara hampir murni karbon, efek dari pembakaran batu bara yaitu –
menghasilkan karbondioksida yang pada akhirnya menimbulkan polusi udara
dan berpengaruh besar terhadap pemanasan global.
Saat ini efek yang di timbulkan oleh pemanasan global sudah sangat
parah seperti perubahan cuaca yang tidak menentu, kutub utara dan
selatan mulai mencair sehingga permukaan air laut menjadi naik, dan
masih banyak lagi.
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil memang bukan satu satunya
yang menyebabkan global warming tapi setidaknya kita dapat mengurangi
salah satu faktor tersebut.
2.3 Solusi
- Gunakan listrik dengan bijak seperti, matikan lampu ketika mau
tidur, matikan tv ketika tidak ditonton, lepaskan charger gadget ketika
baterai sudah penuh, dan lain-lain;
- Mengikuti program earth hour supaya dapat menghemat energi;
- Saat siang hari minimalisirkan penggunaan lampu karena sudah terganti dengan cahaya matahari;
- Gunakan alat elektronik hemat listrik.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi yang membuat global warming itu bukan dari listriknya, tetapi
dari pembangkit listrik bahan bakar fosil yang mengeluarkan zat sisa
seperti CO2,CFC, dan zat zat yang dapat membuat efek rumah kaca.
Peran kita sebagai masyarakat agar dapat mengurangi efek tersebut
adalah dengan melakukan penghematan energi diantaranya: menggunakan
listrik dengan bijak, mengikuti program earth hour, memakai alat
elektronik yang hemat energi, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://4muda.com/hemat-listrik-kurangi-global-warming/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_bahan_bakar_fosil